Cari

Wednesday, April 20, 2016

Kopi Sipirok Bakal Memiliki Hak Paten

Beberapa tahun terakhir bisa di bilang adalah moment kebangkitan Kopi Sipirok, betapa tidak, setelah pada tahun 2014 kemarin Masyarakat Sipirok berhasil memecahkan Rekor Muri dalam Kategori Menyeduh dan Minum Kopi bersama sebanyak 3.060 Peserta dalam Acara Festival Kopi Sipirok 2014 di Alun-alun (Pasar Lama) Kota Sipirok, Rekor sebelumnya di Yogyakarta dengan 2.300 peminum kopi pada tahun 2012, Kemudan di tahun 2015 Event yang sama a diadakan kembali di Sipirok, Festival Kopi dan Pesta Rakyat ini di pusatkan di Bagas Nagodang dimana Plt. Gubernur Sumatera Utara Menyempatkan Hadir dalam Event Tersebut.  langkah berikut yang diambil dalam rangka mempromosikan Kopi Sipirok Adalah Membentuk MPIG (Masyarakat Pelindung Indikasi Geografis) Kopi Sipirok, Pembentukan Pengurus MPIG Kopi Sipirok telah mendapatan peng SK an dari Bupati  Tapanuli Selatan dan   proses yang berlangsung sekarang adalah penyusunan buku Indikasi Geografis Kopi Sipirok.  memang bukanlah perkara mudah namun antusisme Anggota MPIG dalam melengkapi semua data  memberikan harapan bahwa hal ini akan dapat terwujud.
Hari Selasa (18/4) di Kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Jl. Sipirok-Padangsidimpuan Kelurahan Bartingin Kecamatan sipirok Sesuai arahan  Instruktur Penyusunan Buku IG kopi Sipirok dan ibuk Dame Dari Dinas Perkebunan dan peternakan Propinsi Sumatera Utara Semua data yang seperti curah hujan, Hasil uji Lab baik itu Tanah dan Kopi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, data Petani,data Kelompok Tani serta data lainnya telah lengkap dan Msuk dalam tahapan pemantapan Buku Indikasi Geografis yang selanjutnya akan diajukan Ke Kementrian Hukum Dan HAM RI, sebagai syarat untuk mendapatkan Hak Paten atau. Majulah Sipirok, Jayalahh Kopi Sipirok.           



Monday, April 18, 2016

Sosialisasi Peraturan Tentang Perikanan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan Pada Hari Senin, Tanggal 14 April 2016 Mengadakan Sosialisasi Peratutran Tentang Perikanan yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Muara Batangtoru. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Masyarakat Kecamatan Muara Batangtoru khususnya Desa Muara Upu. Pemateri dalam sosialisasi ini diisi oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Utara, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan dari Lembaga OVATA Indonesia.
Melalui forum sosialisasi ini masyarakat telah memperoleh pengetahuan yang luas baik dari Konservasi Penyu maupun Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Pesisir. Dimana dengan peraturan Perundang-undangan yang baru, bahwa kewenangan dari pengelolaan laut sepenuhnya adalah kewenangan dari Pemerintah Propinsi.
Diharapkan melalui Sosialisasi ini masyarakat menyadari pentingnya pengelolaan pesisir dengan tanpa mengenyampingkan sosial ekonomi masyarakat.
Potensi Muara Upu khususnya Konservasi Penyu telah diinisiasi oleh Lembaga OVATA Indonesia sejak tahun 2013 dan telah berhasil membawa harum nama Kabupaten Tapanuli Selatan dengan penemuan Spesies Langka Penyu Belimbing. Dimana saat itu dunia luas mengetahui bahwa keberadaan penyu ini hanya berada di Pantai Jamursba Medi Raja Ampat Papua.
Untuk keberlanjutan program konservasi penyu di Desa Muara Upu, diperlukan adanya Program Penetapan Zonasi Konservasi Laut Pantai Muara Upu sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 35/Permen-KP/2013. Dan diharapkan Penetapan Zonasi ini akan memberikan perlindungan ekosistem laut Muara Upu serta perlindungan nelayan setempat.

Saturday, April 16, 2016

Wisata Edukatif


Menanamkan keperdulian kepada lingkungan harus di tanamkan kepada anak-anak sejak dini, oleh karena itu Lembaga Ovata Indonesia sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang lingkungan memfasilitasi sebuah kegiatan Wisata Edukatif yang bertajuk Bersahabat Dengan Alam untuk siswa SD Negeri No.1 Sipirok, dalam kegiatan tersebut peserta di bimbing dan di arahkan serta di beri pemahaman tentang pentingya menjaga kelestarian alam, kegiatan di isi dengan mengadakan jelajah alam melintasi kaki Gunung Sibual-buali, Selain itu para siswa diajak untuk bercerita, bermain dan memahami tentang alam. Untuk lebih menumbuhkan kecintaan mereka dengan alam maka para siswa diajak untuk melakukan penanaman pohon di areal Tor Simago-mago.
Kegiatan Wisata Edukatif seperti sudah jarang dilaksanakan di sekolah, padahal kegiatan positif ini dapat memberikan pemahaman yang baik terhadap pola pikir anak terhadap lingkungan. Dan diharapkan ini menjadi langkah awal semua pihak untuk lebih ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.



luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com